[DRABBLE JONGKEY] FEVER
Key sedang sibuk dengan dapurnya. Bunyi pertemuan antara benda berbahan alumunium yang menjadi kesayangannya terdengar tak beraturan. Ia tersenyum, persetan dengan hal lain selain memasak, seakan memasak adalah hal yang paling terindah baginya. Seseorang mendatanginya, “Bukankah kau hanya memasak omelette cheese? Mengapa lama sekali?” ucapnya merajuk. Yang ditanya menghentikan aktivitasnya, “Kau sedang demam, Jong. Kembalilah ke ruang keluarga. Aku akan membawanya ke sana jika sudah matang,”
Tapi memang dasar Kim Jonghyun ini, ia malah merajuk kembali layaknya anak kecil. Inilah alasan mengapa Key tak suka jika Jonghyunnya jatuh sakit; ia akan lebih manja. Kini ia menggelayut dengan wajah oh-so-cute kepunyaannya di lengan Key, membuat sang empu memutar bola matanya malas. “Kau menggangguku, Jong,” ucap Key mencoba sabar.
Jonghyun malah mengelus-elus telapak tangan kanan Key dengan lembut, “Tapi aku lapar,” katanya.
“Ya tapi jika kau begini, aku bagaimana masaknya?” Key melepaskan tautan tangan mereka dan melanjutkan memasak. Jonghyun beralih ke konter dapur dengan bibir yang dipoutkan, lalu saat Jonghyun memanggil Key dengan nada manja, ia malah diabaikan. Ia memanggil lagi, dan diabaikan lagi. Ia yang sudah merasa bosan kini malah memainkan gula pasir; mengocoknya dari tempat penyimpanan, memutar-mutar wadah di atas konter, mengetukkan wadah dengan keras. Tapi Key tetap mengabaikan. Merasa kegiatan bersama gula pasirnya (sama sekali) tidak mengusir kegelisahannya, ia justru kembali mendekati Key, lalu meletakkan dagunya di bahu Key. Jonghyun merajuk, “Aku merindukanmu. Temani saja aku menonton Running Man, aku sudah tidak lapar.” ucapnya manja.
Key sedang menyiapkan nasi ke dalam mangkuk. Lalu omelette cheese-nya ia pisahkan ke piring, sedikit ia beri hiasan saus tomat dengan bentuk hati. Entahlah. Hanya sedang ingin mengerjakannya, pikirnya.
“Tapi kau harus makan karena harus meminum obat.” ucap Key sambil meninggalkan Jonghyun ke ruang keluarga. Jonghyun mengekorinya sambil tetap memasang wajah muram. Diletakkannya makanan untuk Jonghyun di atas meja, kemudian mempersilakan Jonghyun untuk segera makan. “Lain kali makan harus di meja makan. Jangan sambil menonton seperti ini,” katanya mengintruksi. “Dan satu hal lagi, aku tidak akan menyuapimu. Makan sendiri dan jangan mengotori ruang keluarga.” lanjutnya.
Jonghyun hanya mengangguk saja, ia makan dengan diam. Jika sedang sakit begini, ia sering merasa gelisah tidak jelas.
Setelah selesai makan, Key kembali ke dapur untuk merapikan peralatan makan Jonghyun tadi. Ia kembali ke ruang keluarga dengan membawa beberapa obat. Diberinya obat itu kepada Jonghyun, tapi Jonghyun malah menggeleng, “Tidak jika tidak ada es krim.” katanya. Key menggeleng keras, “Kau demam. Tidak ada es krim jika kau demam.”
Jonghyun memasang wajah memelasnya. “Tapi aku tak bisa minum obat tanpa ada yang manis-manisnya.” eluhnya berlebih.
Key mulai jengah, “Baiklah. Aku akan mengambil pisang milik Taemin di kulkas.” ia bangun dari sofa, tapi Jonghyun malah menahan tangan kirinya. Jonghyun menggigit bibir bawahnya, hal yang biasa ia lakukan jika sedang merasa tidak nyaman. “Jangan lama-lama, ya,” ucapnya. Key mengangguk sambil tersenyum. “Yes, Babe.”
Tapi Jonghyun tak kunjung melepaskan tangannya, “Jika aku sakit begini, aku sangat merepotkanmu, kan? Maafkan aku,” sesalnya. Ia merasa tak enak kepada Key. Seharian ini ia sangat merepotkan. Karena jika sedang sakit, Jonghyun tak ingin jauh-jauh dari Key. Jonghyun takut Key merasa lelah, risih, kesal dan perasaan-perasaan yang sejenisnya. Tapi Key malah mengelus pelan tangan Jonghyun yang memegangnya, ia tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi, “Aku tidak merasa kau repotkan. Jika aku sakit, kau juga selalu merawatku, kan? Itu sudah seharusnya, Jong. Aku merawatmu seperti pasangan-pasangan lainnya yang merawat pasangannya yang sedang sakit.” ucapnya lembut.
Jonghyun terkekeh pelan, “Kau manis sekali jika sedang merawatku.”
“Aku selalu tampil manis di hadapanmu, Babe.”
THE END
PS: Project birthdaynya Babang Jong, nih. Cuman sebatas drabble gak apa-apa ya, Bang? Adek mentok sangat malam ini.
Well, tapi ini bukan berarti gue mendoakan dia untuk sakit, oke? Gue fans baik. Gue bikin drabble ini karena gue juga lagi demam, tadi sempat kehujanan sepulang sekolah *curcol
Ah, intinya aja, ya?
Woo-hoo... saengil chukhahae uri Kim Jonghyun, SHINee's Blingbling.
Saranghaeyo♡♡♡
With love,
Istifani M
Tapi memang dasar Kim Jonghyun ini, ia malah merajuk kembali layaknya anak kecil. Inilah alasan mengapa Key tak suka jika Jonghyunnya jatuh sakit; ia akan lebih manja. Kini ia menggelayut dengan wajah oh-so-cute kepunyaannya di lengan Key, membuat sang empu memutar bola matanya malas. “Kau menggangguku, Jong,” ucap Key mencoba sabar.
Jonghyun malah mengelus-elus telapak tangan kanan Key dengan lembut, “Tapi aku lapar,” katanya.
“Ya tapi jika kau begini, aku bagaimana masaknya?” Key melepaskan tautan tangan mereka dan melanjutkan memasak. Jonghyun beralih ke konter dapur dengan bibir yang dipoutkan, lalu saat Jonghyun memanggil Key dengan nada manja, ia malah diabaikan. Ia memanggil lagi, dan diabaikan lagi. Ia yang sudah merasa bosan kini malah memainkan gula pasir; mengocoknya dari tempat penyimpanan, memutar-mutar wadah di atas konter, mengetukkan wadah dengan keras. Tapi Key tetap mengabaikan. Merasa kegiatan bersama gula pasirnya (sama sekali) tidak mengusir kegelisahannya, ia justru kembali mendekati Key, lalu meletakkan dagunya di bahu Key. Jonghyun merajuk, “Aku merindukanmu. Temani saja aku menonton Running Man, aku sudah tidak lapar.” ucapnya manja.
Key sedang menyiapkan nasi ke dalam mangkuk. Lalu omelette cheese-nya ia pisahkan ke piring, sedikit ia beri hiasan saus tomat dengan bentuk hati. Entahlah. Hanya sedang ingin mengerjakannya, pikirnya.
“Tapi kau harus makan karena harus meminum obat.” ucap Key sambil meninggalkan Jonghyun ke ruang keluarga. Jonghyun mengekorinya sambil tetap memasang wajah muram. Diletakkannya makanan untuk Jonghyun di atas meja, kemudian mempersilakan Jonghyun untuk segera makan. “Lain kali makan harus di meja makan. Jangan sambil menonton seperti ini,” katanya mengintruksi. “Dan satu hal lagi, aku tidak akan menyuapimu. Makan sendiri dan jangan mengotori ruang keluarga.” lanjutnya.
Jonghyun hanya mengangguk saja, ia makan dengan diam. Jika sedang sakit begini, ia sering merasa gelisah tidak jelas.
Setelah selesai makan, Key kembali ke dapur untuk merapikan peralatan makan Jonghyun tadi. Ia kembali ke ruang keluarga dengan membawa beberapa obat. Diberinya obat itu kepada Jonghyun, tapi Jonghyun malah menggeleng, “Tidak jika tidak ada es krim.” katanya. Key menggeleng keras, “Kau demam. Tidak ada es krim jika kau demam.”
Jonghyun memasang wajah memelasnya. “Tapi aku tak bisa minum obat tanpa ada yang manis-manisnya.” eluhnya berlebih.
Key mulai jengah, “Baiklah. Aku akan mengambil pisang milik Taemin di kulkas.” ia bangun dari sofa, tapi Jonghyun malah menahan tangan kirinya. Jonghyun menggigit bibir bawahnya, hal yang biasa ia lakukan jika sedang merasa tidak nyaman. “Jangan lama-lama, ya,” ucapnya. Key mengangguk sambil tersenyum. “Yes, Babe.”
Tapi Jonghyun tak kunjung melepaskan tangannya, “Jika aku sakit begini, aku sangat merepotkanmu, kan? Maafkan aku,” sesalnya. Ia merasa tak enak kepada Key. Seharian ini ia sangat merepotkan. Karena jika sedang sakit, Jonghyun tak ingin jauh-jauh dari Key. Jonghyun takut Key merasa lelah, risih, kesal dan perasaan-perasaan yang sejenisnya. Tapi Key malah mengelus pelan tangan Jonghyun yang memegangnya, ia tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi, “Aku tidak merasa kau repotkan. Jika aku sakit, kau juga selalu merawatku, kan? Itu sudah seharusnya, Jong. Aku merawatmu seperti pasangan-pasangan lainnya yang merawat pasangannya yang sedang sakit.” ucapnya lembut.
Jonghyun terkekeh pelan, “Kau manis sekali jika sedang merawatku.”
“Aku selalu tampil manis di hadapanmu, Babe.”
THE END
PS: Project birthdaynya Babang Jong, nih. Cuman sebatas drabble gak apa-apa ya, Bang? Adek mentok sangat malam ini.
Well, tapi ini bukan berarti gue mendoakan dia untuk sakit, oke? Gue fans baik. Gue bikin drabble ini karena gue juga lagi demam, tadi sempat kehujanan sepulang sekolah *curcol
Ah, intinya aja, ya?
Woo-hoo... saengil chukhahae uri Kim Jonghyun, SHINee's Blingbling.
Saranghaeyo♡♡♡
With love,
Istifani M
Comments
Post a Comment