Bangkok Classic Love Story

Tak ada yang salah ketika aku mencintaimu. Yang salah adalah ketika aku memaksamu untuk mencintaiku juga.
Ini adalah perasaanku. Maka, biarkan aku yang bertanggungjawab atas ini.
Biarkan aku sepihak mencintai,
Biarkan aku dalam diam mencintai,
Biarkan aku mencintaimu seperti ini..,





-Bangkok Classic Love Story-





Matahari mulai keluar dari singgasananya menyapa para insan yang akan memulai aktivitas mereka.
Hiruk pikuk kota Bangkok terbilang sangat ramai di pagi hari. Sebagian dari mereka ada yang akan berangkat ke kantor, sekolah, pasar, dan bahkan ada yang hanya lewat saja tanpa tujuan.
Tapi mereka tetap ramah, saling tersenyum dan menyapa satu sama lain, memberikan suasana pagi yang sangat hangat dan menyenangkan.
Ya, inilah kota Bangkok. Ibu kota dari negara Thailand yang terkenal akan warganya yang sangat ramah.


Terlihat siluet pria (yang cukup untuk dibilang) tinggi berjalan santai dengan memasukkan tangannya kedalam saku celana. Sesekali ia ikut bernyanyi sesuai dengan irama dari lagu yang ia dengarkan melalui earphone. Sesekali juga ia tersenyum saat salah menyanyikan lirik lagu itu. Dan sesekali juga ia tertawa karena suara cracknya saat di nada tinggi.
Pemandangan yang cukup bodoh sebenarnya, tapi para burung yang hinggap di ranting pohon kecil pun akan menarik ucapan 'Pemandangan bodoh' ketika melihat seperti apa sang empu earphone berwarna biru tua itu.


“Bass! Tunggu aku!” seorang perempuan berteriak sambil berlari di belakang lelaki itu. Tapi tidak mendapat respon apa pun. Merasa diabaikan, ia pun menambah kecepatan berlarinya sambil terus berteriak.




BUGGHHH




“Ouch! sakit! Pim, kau mengagetkanku! Apa kau tidak bisa sedikit lebih ramah untuk menyapa seseorang di pagi hari? Kau merusak citra Thailand kalau seperti itu!” pekik lelaki yang diketahui bernama Bass itu. Dia kesal? Tentu saja. Siapa yang tidak kesal jika seseorang memukul punggungmu secara tiba-tiba?
Perempuan itu merusak pagi indahku saja. Ucap Bass dalam hati.


“Hhhhh.. siapa yang merusak citra Thailand di sini? Aku atau kau, huh?!” jawab perempuan yang bernama Pimaya sambil terengah. Ia bahkan masih meletakkan kedua tangannya di lutut.


“Kau! Tentu saja kau! Jika aku jadi raja atau perdana menteri di sini, aku pasti akan membuangmu dari negara ini. Warga negara sepertimu hanya menambah beban pemerintah saja!” ucap Bass penuh penekanan. Paginya benar-benar kacau sekarang. Semenit sebelum Pim memukulnya ia sempat berkhayal pagi ini akan sangat indah. Lalu sesampainya di sekolah ia akan disambut oleh para fans yang terus menatap kagum dan menaburinya dengan kelopak bunga mawar. Berlebihan memang.


Pim memekik, “Oh, ya? Lalu apa kabar lelaki gila yang tuli itu? Ada seseorang yang memanggilnya sambil berlari dan berteriak tapi malah diabaikan. Apa seseorang yang lain memukul tanpa alasan? Begitu maksudmu?” Pim berdiri tegak, nafasnya sudah teratur sekarang. Bahkan dia berbicara sambil menunjuk hidung sahabatnya -yang menyebalkan- itu.


"Kya! Aku tidak gila! Aku tidak tuli! Jangan pernah bicara sambil menunjuk hidungku!" teriakkan Bass mampu membuat para burung yang singgah di ranting pohon kecil tadi terbang sambil bercicit panik. Mungkin mereka berpikir akan ada bencana alam sebentar lagi.


“Uiiiii! Kau pikir kenapa aku memanggilmu sampai berteriak? Kenapa aku berlari sampai berkeringat? Kenapa aku memukulmu? Kenapa aku mengatakan kau gila? Kita kesiangan Bass. Kita kesiangan. Tapi kau malah berjalan santai sambil tersenyum seperti seorang idiot. Bahas soal pukulan itu nanti, kita harus cepat ke sekolah” Pim segera menggenggam tangan kanan Bass lalu berlari.



Mendengar hal itu, dengan cepat Bass melihat jam di tangan kirinya sambil terus berlari. Pukul 07:35, ia langsung memukul keningnya saat itu juga.
“Bodoh” rutuknya pada diri sendiri.




Andai mereka adalah tokoh di drama-drama romantis, mungkin saat mereka berlari sambil berpegangan tangan, akan ada sebuah lagu tentang cinta yang mengiringi. Andai.





TBC

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Terbaik di Film You Are the Apple of My Eye

FF SEULMI + HANBIN | SECRET ADMIRER 1 (1 OF 2)

PUISI RADITYA DIKA: Kepada Orang yang Baru Patah Hati