Posts

Showing posts from December, 2015

FF 2MIN | LUCID DREAM 1

Image
Cover by LuluAullma LUCID DREAM 1 FF Berikutnya Chapter 2 Cast : Choi Minho, Lee Taemin, Kim Jonghyun and others Genre : Shounen ai, mystery, a bit of romance, fantasy Rating : General Length : Chapter Summary: “Aku ingin lucid dream. Aku ingin lucid dream. Aku ingin lucid dream dan bisa bersama dia di sana...” Story begin.. “Jika kau tak bisa memilikinya di dunia nyata, setidaknya, di dunia mimpi kau bisa bersamanya. Kau atur di sana ingin seperti apa. Memeluknya. Menciumnya. Atau memeluknya sambil menciumnya. Atau bahkan bisa lebih dari itu!” seseorang berbicara dengan menggebu di kelas 3-2, sedangkan seseorang lain di tempat yang sama hanya menatap datar ke arahnya. “Baka hentai! Aku tidak tertarik pada hal seperti itu. Sudahlah,” ucapnya lalu bersiap untuk pulang. Seseorang yang tadi berbicara dengan menggebu itu menghalangi temannya yang sangat sulit mendengar pendapatnya itu untuk pulang. Ia bahkan mengeluarkan kembali buku-buku dan PC yang sud

CERPEN | ICE CREAM

Malam itu, semilir angin menerbangkan daun yang telah berguguran mungkin sampai ke sudut kota. Langit yang -cukup untuk dikatakan- indah, dengan bulan yang menggantung sempurna walaupun sebagian bintangnya bersembunyi entah di mana. Deru mesin kendaraan saling bersahutan merdu dengan jangkrik yang sedang bernyanyi dan derap langkah beberapa orang. Rupanya, penduduk di sana masih terjaga. Terlihat siluet gadis bertubuh tinggi berjalan dengan gadis lain yang -cukup untuk dikatakan tinggi- sambil tertawa bersama. Panggil mereka Nana dan Choco. Ya, nama yang bagus namun cukup aneh sebenarnya. Mulai merasa lelah, keduanya duduk di bangku taman. Seharusnya mereka langsung pulang setelah les piano. Namun permintaan Nana untuk membeli es krim menahan sejenak kepulangan mereka. Choco menggerutu, “Kau itu aneh sekali. Cuacanya sangat dingin tapi malah mengajakku makan es krim. Harusnya kita membeli cokelat panas di kedai itu.” eluhnya sambil menunjuk kedai di seberang. Belum sempat N

MINI FF/WHAT ARE YOU THINKING RIGHT NOW?/SPECIAL FOR JINKI'S BIRTHDAY/ONESHOOT

Summary: Karena pertanyaan; “Apa yang sedang kau pikirkan saat ini?” tak perlu jawaban dengan kata-kata klise; “Aku sedang memikirkanmu seperti biasanya.” Story begin. . “Apa yang sedang kau pikirkan saat ini?” menghadap penuh kepada lawan bicaranya, merebut majalah yang sedang dibaca dengan serius, lalu ia campakkan ke lantai. Pagi ini mereka sedang berada di beranda rumah. “Jawab dulu pertanyaanku!” Pria itu hanya bisa mengalah, “Baiklah. Aku sedang berpikir untuk mengganti cat rumah." menjawab tak peduli. Mencoba tak terlalu serius dengan argumentasi konyol kekasihnya dengan menyesap teh perlahan, “ada apa?” tanyanya. Ia berdeham. Melipat kedua tangannya di dada, “Lalu nanti malam, apa yang akan kau pikirkan?” kekasihnya berpikir sejenak sambil mengoleskan selai kacang di atas roti, “Menu sarapan untuk besok.” jawabnya santai. Seulmi menghentakkan kakinya. Ia merajuk, seharusnya Jinki mengerti mengenai hal ini. “Kau tidak memikirkanku, h

NAMA YANG KUBENCI

Untukmu, nama yang kubenci.. Aku benci aku menyukaimu Aku benci ketika menepis semua rasa yang datang, Tuhan malah semakin memperjelas Aku benci harus merangkai kata-kata untukmu Sekali pun itu yang paling sederhana Aku membencimu.. Ketika kau merubah prinsip hidupku Ketika kau hadir di mimpiku Ketika kau mengusik pikiranku Padahal, aku bahkan belum pernah mendengar suaramu Aku juga membenci matamu.. Setiap kali kau membalas tatapanku, ribuan kupu-kupu seperti bepergian di perutku Aku bahkan membenci sifatmu Ketika aku sadar bahwa semua yang ada pada dirimu, hanya tampak kebaikan di mataku Kau nyaris sempurna Kau nyaris tanpa cacat Aku bisa apa untuk menghindar? Aku benci namamu menjadi sering kuceritakan pada temanku Aku benci hobimu perlahan menjadi hobiku Aku benci harus mencari tahu segala hal tentangmu Aku benci apa yang kau sukai menjadi kesukaanku Aku benci semesta membiarkanku menyukaimu Kau yang mungkin tak tahu namaku Kau yang

On The 9th of December, 2015

Tepat malam ini, ketika rintik hujan menemani senyumku, aku merasa seperti memiliki harapan baru. Harapan dengan berdoa untuk seseorang yang sangat berarti untukku sejak aku sekolah memakai seragam putih biru. Ya, cukup lama. Mengingat sekarang aku sudah sekolah dengan seragam putih abu-abu di tahun ke dua. Aku selalu berpikir, bagaimana jika aku bertemu dengan sosok itu? Mungkin aku akan pingsan. Atau aku akan buang air kecil di celana. Atau aku akan meloncat dari atas gedung pencakar langit. Atau aku akan menari-nari di tengah taman bunga lili. Oke, aku tahu ini bukan film India. Tentunya aku sangat beruntung dan bersyukur. Melihatnya dari kejauhan saja sudah membuat semangat ekstra datang dengan sendirinya. Tersenyum penuh rona seperti idiot mendapat lollipop. Aku.. ah, aku.. bahkan belum bertemu saja aku sudah gugup. Bagaimana aku menjelaskannya? Sosok itu.. yang memiliki kontur wajah nyaris sempurna. Mata bulatnya, bibir penuhnya, rahang tegasnya, hidung bangirnya, baya