Review dan Quotes Film Thailand First Kiss (2012)

First Kiss atau รักสุดท้ายป้ายหน้า (Rak Sud Tai Pay Naa) adalah film asal Thailand yang rilis pada tanggal 26 Januari 2012.
Film berdurasi 100 menit ini menceritakan tentang seorang wanita pekerja kantor biasa yang berumur 26 tahun dan bernama Chanisa yang kerap dipanggil Sa (Kaneungnej Jakkarasamittanon) dia tidak pernah ingin untuk jatuh cinta seperti ingatan cinta pertama yang telah menghantuinya sejak lama.
Tapi takdir berkata lain. Lewat perantara sebuah bus, justru membawanya bertemu dengan seorang lelaki yang ternyata adalah siswa SMA dengan name tag Bass (Thakrit Hermaornoppajit).
Film ini terinspirasi dari cerita fiksi online yang berjudul "หนุ่ม ม.ปลาย กับ สาวทำงาน (High School Boy vs. Working Woman)".

Sebuah kisah cinta tentang perbedaan umur yang terpaut jauh. Masalah sederhana yang tidak terlalu rumit. Kalau kata temanku, sih, “Di situ seninya.”
Genrenya gak salah lagi romance-comedy.



Cast:
• Kaneungnej Jakkarasamittanon - Chanisa
• Thakrit Hermaornoppajit - Bass
• Phitchsenee Thanvibol - Pam
• Pramord Taienchaikredsin - Ohm
• Thanya Ratanamalakol
• Reuthaiwan Wongsirasawat



Nah, kerennya, film ini selalu menggunakan filosofi sebuah bus yang membuat setiap kutipannya terasa sangat menyentuh. Iya, cinta = bus. Keren, kan?

Gak percaya? Buktikan.
Berikut kutipan favoritku di film ini:




“Ada yang bilang cinta itu seperti menunggu bus. Yang datang bukanlah selalu yang kau harapkan. Dan saat yang kau harapkan datang, ada saja rintangan yang menghalanginya.”




“Apakah aku sudah bilang bahwa cinta itu seperti menunggu bus? Itu bukan hanya tentang menunggu. Aku belajar bahwa, saat busmu tiba, kau harus memutuskan untuk naik atau tidak.”




“Jika cinta seperti menunggu bus, terkadang bahkan jika kita mendapatkan yang tepat, itu tak berarti kita akan mendapatkan perjalanan yang mulus.”




“Cinta itu seperti di saat kita sedang menunggu bus di halte.
Kadang bus yang sudah kita tunggu-tunggu sejak lama tidak mudah dan tidak pasti dapat kita tumpangi. Entah karena bus yang sudah penuh dengan penumpang lain atau kita terlambat datang ke halte di saat bus tujuan kita sudah pergi.”




“Cinta itu seperti di saat kita menunggu bus di halte. Segera memutuskan akan menaikinya atau tidak, jangan terlalu lama berpikir untuk memutuskannya.”




“Cinta itu seperti menunggu bus. Ketika kita mendapatkan bus yang tepat, itu tak berarti perjalanan kita mulus sampai ke tempat tujuan. Kadang, banyak sekali rintangan yang harus dilewati. Dan di saat kita yakin bahwa itu bus yang tepat, kita harus mengejarnya sampai dapat. Tak peduli akan se-lelah apa kita berlari atau mendengar ejekan orang-orang sekitar, kita harus tetap mengejar bus itu. Sama halnya seperti cinta.”




“Jika cinta seperti menunggu bus, kurasa setiap menit yang berlalu, pantas untuknya. Mungkin bisa bertahun-tahun. Tapi busku sudah datang sekarang. Aku akan naik bus ini, dan memulai perjalananku.”




“Aku biasanya takut naik bus. Tapi, mulai sekarang, aku tidak akan takut lagi. Dan jika bus itu pergi meninggalkanku, aku akan mengejarnya.”







***






Ah, speechless. Intinya, film ini recommended banget buat kamu yang menyukai film Thailand dengan genre romance-comedy.


Dan untuk para pembaca, semoga kamu mendapatkan bus yang tepat untuk perjalanan panjangmu. Yang kamu nantikan kehadirannya di halte yang sama saat senja menyapa. Yang tak peduli harus berteman dengan sepi memerhatikan kendaraan hilir-mudik.
Harga yang pantas untuk sebuah penantian adalah segala hal baik. Itu berarti tidak ada kata sia-sia, kan?
Selamat menunggu atau bahkan mengejar busmu. Aku pun sedang melakukannya.




Terima kasih dan sampai bertemu di kutipan film selanjutnya, ya.






Tertanda,
Istifani M

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Terbaik di Film You Are the Apple of My Eye

FF SEULMI + HANBIN | SECRET ADMIRER 1 (1 OF 2)

PUISI RADITYA DIKA: Kepada Orang yang Baru Patah Hati