You Are My Diphylleia grayi
Selamat malaaaaam. Apa kabar semuaaaa? Semoga kalian selalu dalam keadaan yang baik-baik saja, ya. Aamiin.
Rasanya terlalu lama gue berpisah sama tempat peristirahatan gue ini. Uuuuh, rindu tak terhingga ㅠ_ㅠ
Malam ini gue akan sedikit membahas tentang Diphylleia grayi. Diphylleia grayi adalah nama saintifik dari skeleton flower. What? Skeleton flower? Serem dong? Fufufu enggak kok enggak. Justru bunganya indah. Sangat indah. Karena skeleton flower akan berubah menjadi transparan jika terkena air. Kerangka bunganya akan terlihat jelas; inilah alasan kenapa bunga ini dinamakan skeleton flower.
Skeleton flower bisa kita jumpai di musim semi China dan Jepang, sekitar bulan Mei-Juli. Hm.. bunga ini mengajarkan kita untuk tidak menilai sesuatu hanya dari namanya saja.
Tapi readers.., yang akan gue bahas selanjutnya bukanlah bunganya. Melainkan seseorang yang gue juluki Diphylleia grayi. Uh, gimana, ya. Gugup, nih xD
Oke, kita mulai dari sejarah (bahasa gue tua gak, sih?) bagaimana kami bisa kenal.
Jadi, beberapa bulan yang lalu, tepatnya antara akhir bulan April atau awal bulan Mei, gue sempat mempromosikan blog gue di salah satu fans page situs berita di Facebook. Awalnya gue berpikir akan mendapat respon yang biasa, karena yang gue promosikan pun hanya quotes film You Are the Apple of My Eyes. Ternyata setelah gue lihat statistik blog, pembacanya naik drastis, meeeen. Dan lumayan banyak juga yang komentar di komentar gue (sumpah ini ribet). Gue seneng dong, ya? Akhirnya gue malah nyeletuk dalam hati untuk menambahkan teman dari salah satu yang komentar itu. Sudah seperti nazar, duh serem. Gue pun menepati itu, memilih komentar termenarik untuk gue tambahkan pertemanannya. And you knowlaaah.. dialah orangnya yang beruntung *tseeeeeh. Iya doi. Eh, dia maksudnya. (Typoku didasari niat xD). Gue masih ingat komentarnya; "Film ini mengajarkan kita untuk tidak masturbasi di kelas." Hanjir. Gue memang gampang tertarik kalau soal yang begituan wahaha bohong kok bohong!
Jadi ya gitu, gue add dia, dia acc beberapa hari kemudian. Dan.. hayoooo! Kenapa bisa chat? Uh, yang ini gue malu ceritainnya. Ummm.. emhhh.. nnggg.. gue yang chat dia pertama. Sumpah itu kali pertama gue ngajak kenalan orang. Baik cewek maupun cowok. Catat, ya!
Karena gue gak berbakat untuk mengawali chat dengan orang asing, gue -dengan bodohnya- malah mengirim pesan, "Kampret moment is..?" Jangan ketawa nista kalian semua! Setelah gue kirim, gue baru deh ngerasa itu kelewat bodohnya. Siapa pun akan mengernyitkan dahinya kalau baca pesan seperti itu dari orang asing. Pesan itu gue kirim tanggal 7 Mei. Dia gak juga balas. Akhirnya gue -ya sudahlah-in. Tapi ternyata, tepat tanggal 11 Mei, dia akhirnya balas. Balasannya pun gue masih ingat, "What do you mean?" Hanjir. Awalnya berpikir kalau gue salah chat orang dan malah mengirim pesan ke bukan WNI. Ternyata setelah gue lihat lagi wallnya, dia jelas orang Indonesia kok. Dia sekolah di Surabaya dan tinggal di Sidoarjo. Setelahnya, gue berpikir anak ini mungkin mengajak gue karaoke lagu Justin Bieber>.<
Yang beda dari kami, karena kami punya bahasa daerah masing-masing, kami pernah chat dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar alias baku waktu awal-awal. Uh, terbeda!
Eh, iya, gue kirim pesan pertama pun tentu punya alasannya. Alasan yang sangat kuat. Mau tahu? (Readers: mauuuuuu!) Gue butuh seseorang untuk membantu gue move on, cuuuy. Karena move on hanyalah kentut kalau kita belum menemukan penggantinya. Dih, ini berarti gue sudah berpikir terlalu jauh soal dia sebelum kami kenal dong, ya? Iyuwww ilfeel sama diri gue sendiri *ngakak so hard*
Seminggu. Dua minggu. Kami dekat, deh. Ini bagian terserunya. Sampai hari itu tiba...
Hari yang benar-benar genting. Hari yang menurut gue harus sekali meminta bantuan dia. Hari yang mengharuskan gue memulai kebohongan besar demi seseorang yang gue sukai dulu. Nngggg, gue pinjam nama dia untuk status BBM. Kekanakan gak, sih? Saat itu juga gue lagi lumayan diganggu banyak orang, sebut saja fans (sok ngartis lu xp). Dan karena alasan yang kuat itu, akhirnya kami pura-pura taken. Anjirrrr keren kayak di FTV, euy. Terbukti setelah gue pura-pura taken, gue gak terlalu diganggu. Gak terlalu baper juga sama yang gue sukai dulu. Gue konsultasi sama kakak-kakakan gue dari Blitar, Jawa Timur, namanya Agustin. Kak Agustin sudah mewanti-wanti soal masalah baper. Bisa jadi kami akan saling baper dan blablabla. Tapi gue gak terlalu memikirkan efek kedekatan kami ini. Gue hanya sekadar enjoy it saja.
Karena kami dekat saat libur panjang sekolah, dan sialnya gue gak liburan ke mana-mana, dialah orang yang always chat sama gue. Yang membuat gue menikmati masa liburan yang gak ke mana-mana itu. Pagi. Siang. Sore. Malam. Tengah malam. Eeeeh, jarang, sih, kalau tengah malam. Palingan dia tidur lebih dulu xp
Karena saat itu juga pas banget moment Ramadhan, entah kenapa Ramadhan ini malah menambah makna kami. Sesuatu bangetlah dia pokoknya>.< (Readers: cieee cieee)
Biasanya, setelah Salat Tarawih, gue akan mampir ke rumah saudara untuk main. Tapi mainnya ini suka kebablasan. Pasti pulang jam 11 ke atas. Dan karena gue orangnya penakut, gue ingat di malam itu, gue pulang sambil merekam VN, menghitung langkah pertama, kedua, ketiga, dan entah ke berapa sampai di rumah. Sambil menghadap penuh pada langit berbintang. Sambil tersenyum. Hn, apa dia masih ingat, ya, berapa langkah dari rumah saudara ke rumah? Apa dia mengerti maknanya, ya?
Gue juga masih ingat, saat kami sama-sama main game menyebutkan negara dari A sampai Z. Hmm..
Walau kami jauh, tapi bukan berarti selama kami kenal dia tidak bermakna sama sekali. Gue masih ingat kenangan-kenangan kecil kami. Walau hanya sedikit dan sangat berjarak.
Dia adalah orang yang baik, pintar, rajin, tekun, penuh semangat, dan penuh mimpi. Yang paling gue gak suka, dia ini sensian banget. Tapi kadang, gue kangen sensinya ini(:
Dia menginspirasi gue untuk sama-sama mengejar mimpi. Dia membuat gue banyak berharap kami saling berkaitan di masa depan nanti.
Dia adalah orang yang selalu gue tanyai, "Berapa persen kadar bapernya sekarang?" Biasanya kalau sudah ditanyai ini, dia akan langsung mengelak.
Gue pernah merasa kehilangan dia satu atau dua kali, ya? Gue lupa. Tapi yang paling gue ingat, kami sama-sama menjauh saat gue balikan sama mantan. Gak akan gue bahas di sini soal itu. Gak penting. Tapi semesta terlalu baik, karena kembali mempersatukan kami tepat setelah mantan gue mutusin gue. Terima kasih Tuhan. Tapi seingat gue, setelah kejadian ini, kami malah semakin gamblang dan juga semakin sering perang dingin. Sampai hari yang benar-benar membawanya berubah itu tiba..
Dia berubah. Sangat berubah. Gue yakin ini bukan sifat dasarnya seperti yang dia bilang, karena dulu saat kami masih seru-serunya, dia sama-sekali gak begini.
Dia semakin sering menghilang. Jarang mengawali chat. Jarang muncul di sosmed gue. Jarang bercanda. Jarang memperpanjang argumen.
Dulu kami membahas hal-hal yang gak penting pun istilahnya "lanjut aja lagi". Hiks, ngen ngen ngen. Dulu dia sering membuat gue merasa dispesialkan. Dia selalu merespon PM BBM gue. Kadang sampai dibuat PM juga sama dia, kadang hanya sekadar komentar juga. Setiap ganti DP pun selalu dapat respon dari dia. Yang paling gue ingat, dia pernah membuat PM bahwa dia sedang menonton film favorit gue. Sumpah, menjadi 'her' di setiap statusnya adalah kebahagiaan yang paling sederhana.
Gue kangen dia yang dulu. Rasanya pengin deh pinjam mesin waktu Doraemon. Maka gue akan memilih untuk pergi ke Juni-nya kami. Masa keemasan kami. Huhuhu ㅠ_ㅠ
Andai dia tahu, ini kali pertama gue seperti ini. Menjadi lemah hanya karena seseorang yang bahkan belum pernah gue temui sebelumnya.
Gue masih ingat dengan jelas saat dia juga bilang sayang. Gue masih ingat dengan jelas saat dia bilang bahwa dia juga meneteskan air matanya untuk gue. Gue masih ingat dengan jelas saat dia bilang bahwa kembali pun percuma karena endingnya akan tetap sama, tapi buktinya dia tetap kembali, dan berkata bahwa dia akan menjadikan gue orang yang spesial di hidupnya. Astaghfirullah.. Fani kuat. Fani gak nangis lagi.
Puncak kemarahan gue adalah saat dia datang untuk chat hanya ketika butuh saja. Terhitung sudah lebih dari tiga kali gue merasa seperti itu. Akhirnya gue memutuskan -dalam keadaan emosi- untuk pergi. Gue uninstal aplikasi BBM dan block akun Line dia. Karena lagi-lagi gue hanya membaca, "ya sudah terserah" dari dia. Capek selalu diterserahin.
Gue capek sama hubungan kami yang gak jelas. Gue capek sama dia yang pasrahan. Gue capek sama sikapnya yang gak peduli. Gue capek selalu dengar kata 'jalani aja'. Gue capek menunggu kepastian. Gue capek ngebatin terus.
Yang paling membuat gue kecewa adalah dia meragukan gue. Dia bilang, dia ragu LDR-an. Karena dulu dia pernah LDR sekota dan gagal. Apalagi beda provinsi? Begitu pikirnya. Sakit lur sakit. LDR adalah relationship goals gue, lu perlu tahu! Setelah itu gue sadar, bahwa dia memang gak yakin sama gue. Sejak dulu.
Dua hari yang lalu gue ingat bahwa tanggal 28 Agustus dia harus test beasiswa. Karena gue masih sangat peduli, akhirnya gue memutuskan untuk kirim DM lewat Instagram. Pesannya berisi semangat, dll. Tapi gue hanya mendapat balasan, "yo". Perih. Nyesek. Kampretlah pokoknya.
Dia gak tahu saja, waktu gue memblock Line account dia, gue mewek semalam suntuk. Hiks ㅠ_ㅠ
Rasanya berat. Karena gue bukan tipe orang yang suka memblock atau delete contact orang. Terbukti dengan gue yang lebih memilih mengganti akun dibanding mendelete dia dari list contact gue.
Dan malam kemarin, tiba-tiba gue ingat VN nyanyi dia. Akhirna gue puter lagi dan lagi. Karena gue gak tahu judul atau siapa penyanyinya, akhirnya gue tulis lirik lagu itu di Google. Yap! Ketemu! Ternyata itu lagu dari Shawn Mendes yang berjudul Imagination. Gue downloadlaaaah. Dan kampret lagunya gue suka banget. Lagu itu gue putar dari gue membaca novel sampai gue tidur lagi. Uuuuu pokoknya gue kalau ingat tentang dia itu langsung cengeng uuuu gak sukaaaaaa!
Dasar merek motor! Simpanan para mama!
Huks/?
Diphylleia grayi memang hanya ada di bulan Mei-Juli. Gue terlalu memaksakannya di bulan Agustus. Sampai akhirnya gue sepatah ini. Segala sesuatu yang dipaksakan memang selalu gak baik, kan?):
Tapi gue akan tetap berterima kasih. Segala sesuatu yang dia berikan, sekecil apa pun itu, semuanya begitu bermakna dan gak sia-sia. Sakit hati ini pun gak sia-sia.
***
Hai. Kamu perlu tahu, kamu masihlah menjadi bunga favoritku.
Tertanda,
Istifani M
Harrah's Casino Atlantic City - MapyRO
ReplyDeleteHarrah's Casino Atlantic City. Address: 3400 N. 인천광역 출장샵 Atlantic 익산 출장샵 City 부산광역 출장마사지 Blvd. Boardwalk. 광양 출장안마 Additional 삼척 출장샵 Information. Contact: (609) 542-5000