Curhat Titipan: Kerasukan Radit

Entah malam ini kerasukan atau apa, gue gak tau. Tapi yang jelas, 2 jam nge-winning eleven rasanya bosen juga walaupun sebenarnya gue bisa aja begadang semalaman kalau udah ketemu stik dan notebook kesayangan -yang setiap dinyalain harus bunyi nutnut dulu 24 kali (kadang 25 kali)- tapi untungnya masih compatible untuk menginstall WE9. Mungkin ini gara-gara pembelian James Rodriguez dan Neymar; yang aslinya mereka pindah ke mana tau. [Pemilik blog: Ke Bayern Munchen sama PSG woi! Aduh, ngikutinnya Lambe Turah aja, sih~] ditambah Rooney yang sengaja gue bikin betah dengan terus menjadi starter dan bayaran gaji selangit bikin klub kesayangan gue; MU.. jadi susah banget kalah malem ini. Alhasil serasa gak ada perlawanan.
Yaa.. bukan cuma karena mereka bertiga aja, sih. Kayaknya keputusan gue untuk pilih komputer bintang 3 sebagai lawan jadi alasan paling logis kenapa MU gue menang terus. Tau sendiri, kan, kalau lawan Real Madrid bintang 6 kayak gimana?-_-




Tapi bukan itu intinya. Yang dipermasalahkan adalah.. kenapa gue tiba-tiba kepikiran pengin nulis? Malahan sekarang udah hampir 2 paragraf deduktif. Eh, induktif. Eh? Entahlah apa istilahnya.
Mungkin bener yang gue bilang di awal tadi, gue kerasukan. Kalau iya, kenapa malah tiba-tiba pengin nulis? Kenapa bukan minta kopi? Kenapa bukan minta dianter ke tempat gelap atau permintaan-permintaan aneh lain yang dimintai orang kerasukan pada umumnya? Atau jangan-jangan... gue... kerasukan Raditya Dika; seorang penulis terkenal pujaannya pujaan hati gue? Kalau bener iya, ini kesempatan buat nanya...



“Dit, kapan nikah? Nunggu kucing lu bisa nyamain jumlah member JKT48?”

“Dit, kok diem?”

“Dit?”

“Radit?”



Ah, kayaknya dia udah keluar. Gak ada perlawanan. Gak asik kalau dia jadi arwah bintang tamu acara (Masih) D*nia Lain. Arwah kok baperan!





Oke, lupain soal Radit, dia masih hidup dan gue cuma bohongan soal kerasukan, sama kayak acara (Masih) D*nia Lain. Untung acaranya udah lama tamat.
Jadi inget teori gue dulu, “Kalau kerasukan itu beneran, harusnya setan juga bisa kerasukan manusia, biar adil” (Djangar 69 Cafe: November 2015).
Gue tau, itu teori yang sangat filosofis. Teori yang gue temuin lewat pendekatan tololis begoistic pas masih rajin openmic. Harapan gue Radit bisa panjang umur, terus menginspirasi, dan cepet nikah. #Pencitraan




Intinya, gue lagi suka cewek yang suka nulis dan suka kerasukan Radit. Gak nyambung?
Kita emang gak ada hubungan selain hablumminannas. Semoga dia berhasil dengan studinya di Bandung, dan gue enggak terlalu gagal di kota ini. Aamiin~






Good luck, ya! :)






***






Curhat titipan dari Anonim yang namanya cuma pengin disebutin dalam doa. Asik dalem.
Ini terlalu pendek tulisannya. Lain kali agak panjangan, ya. Pendek aja keren apalagi kalau panjang?
Pesan aja, nih. Teruslah menulis kalau kamu berpikir berbicara itu terlalu sulit. Asek! Udah, ah.






See you di tulisan lainnya guys~
*jogeddd baby shark challenge*

Comments

Popular posts from this blog

Quotes Terbaik di Film You Are the Apple of My Eye

FF SEULMI + HANBIN | SECRET ADMIRER 1 (1 OF 2)

PUISI RADITYA DIKA: Kepada Orang yang Baru Patah Hati