Tulisan Tak Bernyawa
Selamat malam, aku
kembali lagi.
Kali ini, aku hadir
dengan sedikit manis, tapi tak berniat berkabar tentang kisah apa pun.
Bagaimana masa
karantina kalian? Apakah sama membosankannya? Apakah sama ingin melarikan diri?
Semoga kita bisa bertahan, lebih lama lagi, lebih kuat lagi.
Setelah menjalani kehidupan
perempuan usia 20 tahunan, aku merasa semuanya perlahan berubah; seperti pandangan hidup, gaya hidup, cara
menyelesaikan masalah, entah aku yang berubah, atau mungkin kehidupan orang
dewasa memaksaku untuk berubah.
Pernahkah kamu menahan
tangis di depan orang lain? Bukankah rasanya tenggorokanmu sesak? Andai saja
masih berusia 3 tahun, menangis sambil berteriak pun akan dianggap wajar. Sementara, kita harus mencari ruang sendiri untuk tersedu-sedu.
Entah ke mana tulisan ini
membawaku, tidak jelas arahnya, pun tidak tahu akhir dari tujuannya, aku
hanya sedang merasa sesak. Andai bisa kupeluk sang pena, mungkin kata akan terukir
dengan sempurna. Tapi kini aku tak mampu lagi, bahkan tempatku sendiri tidak
terasa seperti tempatku.
Mari kita akhiri dulu,
Comments
Post a Comment